Jumat, 07 Desember 2012

METODE PENAMBANGAN BATU BARA


METODE PENAMBANGAN BATU BARA

Batubara adalah batuan yang berasal dari tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan lumpur, pasir dan lempung selama berjuta-juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan tanah bersuhu tinggi serta terjadinya gerak tektonik mengakibatkan terjadinya pembakaran atau oksidasi yang mengubah zat kayu pada bangkai tumbuh-tumbuhan menjadi batuan yang mudah terbakar yang bernama batubara.

Di Indonesia terdapat tambang besar batubara seperti tambang umbilin di sawahlunto sumatera barat dan tambang bukit asam di sumatra selatan. Beberapa macam / jenis metoda penambangan barubara :

1. Penambangan Terbuka
Melakukan kegiatan menambang batubara tanpa melakukan penggalian berat karena karena letak batubara yang dekat dengan permukaan bumi.

2. Penambangan Dalam
Untuk menambang batubara dengan teknik tersebut harus dibuat terowongan yang tegak hingga mencapai lapisan batubara. Selanjutnya dibuat terowongan datar untuk melakukan penambangan.

3. Penambangan Jauh
Pertambangan ini dilakukan ketika area batubara berada di bawah bukit di mana dibuat terowongan miring hingga mencapai lapisan batu bara.

4. Penambangan Di Atas Permukaan
Jenis kegiatan menambang batubara ini dilakukan jika batubara yang diincar berada pada perut bukit, yang di mana perlu terowongan datar untuk dapat mulai menambang batubara tersebut.


Unsur yang Terkandung dalam Batubara

UNSUR UNSUR yang terkandung dalam batu bara :
karbon,
hidrogen
dan oksigen

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Analisa unsur memberikan rumus formula empiris
seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

Kelas dan jenis batu bara :
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.

Antrasit
adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%

Bituminus
mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

Sub-bituminus
mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.

Lignit
atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.

Gambut
berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.

Untuk lebih jelasnya mengenai proses penambangan batubara DOWNLOAD Ebook pertambangan batubara disini http://www.ziddu.com/download/21064152/EbookPertambanganBatuBara_clp33.blogspot.com.pdf.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar